Bersama datangnya awan hitam dan gemuruh tanda hujan tiba disertai badai prahara yang menjelma di musim ke delapan diantara pekatnya kota Pangandaran kali ini, tak lama setelah itu hujan pun menjelma dan menangis diantara ini, hatiku hanya terdiam dan menangis pilu oleh karenanya sementara mereka telah tiba diantara kencangnya hembusan angin. Wahai angin bertiuplah engkau ke arah matahari terbit sampaikan salam kasihku kepada insan nan jauh disana. Aku ingin berjumpa denganya walau hanya sebatas mata hati . Dan tak lama setelah itu mereka (hujan) datang kepadaku dan mengatakan "wahai sahabatku aku tak sanggup mengatakanya menahan pilu yang dia rasakan, dia pun merindukanmu dan ingin berada diantara kamu, namun engkau terlalu lelap dalam panorama indah dalam hidupmu, dia (bidadari) cantik nan suci telah sekian waktu menantimu untuk mengucap sepatah dua patah kata padanya"Hujanpun pergi meninggalkanku seakan dia sudah tahu tentang aku, sementara aku dengan bangganya, mampu akan serta meluluhkan hatinya sang bidadari yang selama ini aku rindukan, Nantikanlah aku!!! http://satriaprumpung.hexat.com/puisi/salam_buat_bidadari">© 2012 -
SatriaPrumpung Official Site ALL RIGHTS RESERVED